Rute Perjalanan Umroh

test
Hari ini Selasa 13 Mei 2014 jamaah umrah Aerohajj menunaikan ibadah Umrah ke tanah suci. Perjalanan dimulai dari airport Soekarno Hatta, dimana Jamaah berkumpul jam 09:00 pagi. Setelah melakukan pemerikasaan di pos imigrasi, jamaah menunggu di Emerall Executive Lounge. 



Emerall Executive Lounge

kira-kira lima belas menit sebelum boarding jamaah menuju ke pintu E6. Tepat Jam 11:45 jamaah terbang dengan pesawat garuda GA980 tujuan Jeddah, solat Zuhur dan Ashar jama'taqdim dilakukan didalam pesawat. Sekitar Jam 17:30 WAS jamaah sampai di bandara International King Abdul Azis. Proses Imigrasi di bandara ini cukup lama, sampai memakan waktu 3 jam.

Suasana diruang tunggu bandara Jeddah

Antrian Pemeriksaan Imigrsi Jeddah

Selesai Pemeriksaan Imigrasi bawa kopor masing2 ke pintu X-Ray

Bus yang sedang menunggu di bandara Abdul Azis

Perjalanan dari Jeddah menuju Medinah menggunakan bus AC dilakukan malam hari. Didalam bus dibagikan nasi bungkus untuk makan malam dan pada saat ini Ustad Hazli yang berdomisili di Mekkah bergabung dengan rombongan. Sekitar pukul 01:30 dini hari waktu Arab Saudi jamaah sampai di medinah.

Masjid nabawi dilihat dari samping hotel Mubarak Al Madinah

Mubarak Al Madinah Hotel, kurang lebih 5 menit dari masjid Nabawi

Acara selanjutnya adalah solat subuh di masjid Nabawi, ziarah ke makam Rasulullah dan Rawdhah didalam Masjid Nabawi

Solat Subuh di masjid Nabawi

Ziarah Makam Rasulullah dan Rawdhah di Nabawi

Hari ketiga jamaah berziarah ketempat-tempat bersejarah disekitar Kota Madinah dengan mengunjungi Masjid Quba, Percetakan Alquran, Jabbal Uhud, Masjid Qiblatain (hanya lewat saja, tidak mampir) dan berakhir di pasar kurma.

Berfoto disamping Masjid Quba

Percetakan Alquran, setiap pengunjung mendapatkan 1 buah Alquran secara gratis

Jabbal Uhud

Jabbal Uhud

Bp Gatot dikebun kurma Abdul Azis

Ibu Anne Suryani di kebun kurma Abdul Azis

Ustad Hazli, Bp Imam Suroso dan Bp Surasto

Dari kebun kurma jamaah kembali kehotel di Madinah untuk beristirahat.

Hari keempat jamaah mandi dan berpakaian Ihram kemudian solat Jumat di masjid Nabawi, setelah makan siang dihotel selanjutnya bersiap-siap menuju Mekkah dengan Bus.

Bp Yono, Bp Arifin dan Bp Imam bersiap-siap berangkat ke Mekkah

Bp Gatot dan Rindani siap ber Umrah ke Mekkah

Perjalanan dari Madinah ke Mekkah menggunakan Bus, Shalat sunah Ihram dan niat Umrah dilakukan di masjid Bir Aly (sebagai miqot)

Bp Gatot shalat sunah Ihram di masjid Bir Aly sebagai Miqot


Perjalanan menuju Kota Mekkah untuk melaksanakan Umrah
Sampe masjidil haram dan siap untuk umrah

Hari kelima umrah wajib sudah selesai dilaksanakan acara selanjutnya digunakan untuk beribadah di masjidil haram.

Suasana didepan Masjidil Haram
Suasana Kabah dan sekitarnya yg sedang renovasi

Masjidil Haram dilihat dari Hotel Al Massa tempat jamaah menginap

Hotel Al Massa hanya 5 menit dari gerbang King Abdul Azis Masdijil Haram

Hari ke enam ziarah ke masjid Hudabiyah sebagai miqot dan ke musium Holy Mosques

Umrah kedua dari masjid Hudabiyah sebagai miqot

Exhibition of the Two Holy Mosques Architecture

Hari ke tujuh ziarah dikota Mekkah dengan mengunjungi Jabbal Tsur, Jabbal Rahmah (Padang Arafah), Muzdalifah, Mina, Jabbal Nur /gua hira dan masjid Ja'ronah (tempat miqot)

rombongan jamaah berfoto di Jabbal Tsur

rombongan jamaah berfoto di Jabbal Rahmah

Tempat-tempat seperti Mina, Jabbal Nur dan Gua Hira hanya dilewati saja, jamaah tidak turun karena keterbatasan waktu

bagi jamaah yang ingin umrah ketiga mengambil miqot di masjid jaraanah.

Hari kedelapan jamaah siap-siap meninggalkan kota Mekkah menuju Jeddah, setelah shalat subuh jamaah melakukan thawaf wada sebagai bentuk ungkapan perpisahan dengan kabah (masjidil haram). Setelah makan pagi, jam 09:00 jamaah meninggalkan Mekkah menuju Jeddah melalui beberapa tempat untuk berbelanja.

Tempat berbelanja oleh-oleh

Setelah lelah belanja, jamaah diantar ke restoran muangthai untuk makan siang

Tempat makan siang di Thai Garden

Setelah makan siang, jamaah berjalan menuju masjid terapung untuk shalat zuhur dan ashar dijama'taqdim, beberapa foto jamaah di masjid terapung




Setelah menunaikan shalat zuhur dan ashar, jamaah berpamitan dengan ustad Hazli karena ustad Hazli hanya bisa mengantar sampai masjid terapung. Kemudian jamaah bergerak menuju bandara King Abdul Azis. Jam 18:40 WAS dengan pesawat garuda GA981 jamaah take off  ke Jakarta.


Alhamdulillah Jam 09:10 jamaah dengan pesawat garuda GA981 landing di Jakarta. Setelah mendapat kopor masing2, jamaah Aerohajj berdoa dan bersyukur telah sampai tanah air dengan selamat. Kami berpisah di Bandara Soekarno Hatta, salah satu jamaah kami Ibu Ane Yushir langsung kembali ke Padang. Selamat jalan ibu Ane, selamat jalan teman2 semua, semoga kita semua diundang kembali oleh Allah SWT ... aamiin.

Blog ini sengaja dibuat untuk dijadikan sarana komunikasi bagi para jamaah yang pergi umrah atau haji menggunakan travel Aerohajj, untuk keterangan lebih lanjut klik menu "Hubungi kami" ... semoga silaturahmi kita tidak putus, aamiin.

Musium The Two Holy Mosques

Mengunjungi tanah suci Mekah dan Madinah pada saat pelaksanaan ibadah haji atau umroh, terasa kurang lengkap apabila kita belum mengunjungi Museum Kabah atau sering disebut Museum Haramain itu. Di museum yang diresmikan sekitar 20 tahun yang lalu, kita akan menemui sejarah perjalanan 2 masjid suci di muka bumi ini yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dari masa ke masa.


Apa saja yang ada di dalam museum Ka’bah?
Museum ini terletak di tengah perbukitan di daerah Ummul Joud, Mekkah. Ummul Joud merupakan daerah di Mekkah yang tidak terlalu ramai dan berdekatan dengan pabrik kiswah (kain pembungkus kabah) yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari Masjidil Haram. Apabila  ingin berkunjung, harus dipastikan dulu tidak dalam waktu sholat, karena museum akan tutup bertepatan dengan jadwal sholat.


Memasuki bagian depan pintu masuk museum kita akan menjumpai tulisan : “Exhibition of the two holy mosques architecture. Tulisan tersebut menandakan bahwa museum ini disebut juga sebagai Museum Arsitektur Dua Masjid Suci.



Di dalamnya terbagi menjadi beberapa ruangan yaitu ruang Masjidil Haram, ruang Ka’bah Al Musharaf, ruang Masjid Nabawi serta sumur zamzam. Di bagian depan kita akan langsung bisa mengamati miniature replika rencana perluasan Masjidil Haram yang begitu indah dan megah. Bergeser ke bagian dalam, kita bisa melihat foto foto Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dari waktu ke waktu yang terpampang menempel di dinding.


Didalam museum terdapat kotak parfum Ka’bah yang berwarna cokelat tua yang dipakai untuk mengharumkan ruangan Ka’bah serta potongan tiang Ka’bah di masa lampau, pelapis hajar aswad dan pelapis maqam Ibrahim.
Disana kita juga bisa menemukan railing sumur zamzam yang terbuat dari besi lengkap dengan katrol dan dilengkapi dengan alat timba kuno, tangga kayu ke pintu Ka’bah yang digunakan tahun 1240 H, pancuran/talang emas, potongan pilar Ka’bah yang bentuknya sudah seperti kayu fosil berwarna coklat tua yang disimpan bersama kunci pintu Ka’bah dari kayu, penutup pintu Ka’bah yang tulisannya terbuat dari benang emas dan pintu Ka’bah yang dibuat pada masa Raja Abdul Aziz Al Saud ini terbuat dari 99% emas murni dengan berat 280 kg serta tinggi 3 meter dan lebar 2 meter.

Dapat kita temukan pula beberapa bebatuan yang terpahat ayat ayat suci Al Quran, replika tapak kaki nabi Ibrahim AS dan alat pemintal untuk menenun kain penutup Ka’bah atau kiswah serta mimbar kuno Masjidil Haram. Terdapat pula jam matahari yang digunakan untuk menentukan waktu sholat pada masanya serta jam pertama yang dipasang di Masjidil Haram. Beberapa pintu masjid dan mimbar Masjid Nabawi juga dipamerkan di ruang Masjid Nabawi.

Di dalam museum juga tersimpan koleksi mushaf asli Al Quran dari masa Usman bin Affan (mushaf Usmani) yang dipamerkan di ruang Inscription and Manuscript (prasasti dan naskah). Sejumlah mushaf Al Quran lainnya juga tersimpan di sana, terutama yang berasal dari abad 13 Hijriyah.
.

Masjid Quba

Keluarga besar jamaah Aerohajj





Keluarga besar jamaah Aerohajj

Keluarga Gatot

Keluarga Arifin dan Ibu Anne Suryani

Anne Suryani and Indan disamping masjid Quba